Karawang, Kabariku- Kurniadi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua periode 2023-2028 dalam acara Muscab DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Karawang yang diselenggarakan di Asialink pada Selasa (31/10/2023).
Dalam sambutannya, Kurniadi mengatakan, secepatnya akan melakukan pemetaan sesuai dengan AD/ART berkolaborasi dengan Kepolisian, Dishub, Kadin dan pihak pengusaha yang bergerak di bidang angkutan organda.

“Untuk persaingan bisnis tidak hanya transportasi, karena persaingan global pada beberapa bidang terutama transportasi darat, agar semua bisa bersaing dalam segi pelayanan dan fasilitas,” ujarnya.
Kurniadi menegaskan, pihaknya akan membantu mencari solusi agar pendapatan meningkat dan tertib jalan raya, melihat peluang distribusi barang dan jasa serta industrial.
“Kita akan menyatukan berbagai pengusaha transportasi untuk mencari solusi kedepan, terkait transportasi ilegal kita akan kolaborasi dengan kepolisian dan Dishub agar membuat komitmen tertib lalu lintas dan pajak,” tegasnya.
Terpisah, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Karawang, Fadludin Damanhuri, ikut menghadiri sebagai narasumber di acara Muscab DPC Organda Kabupaten Karawang tersebut.

Pada kesempatan itu, Fadludin Damanhuri memberikan pesan dan saran terkait kepengurusan dan pengelolaan organda di Karawang.
“Hadirnya saya disini karena KADIN sebagai tempat berhimpunnya para pengusaha dan DPC Organda ini merupakan kumpulan pengusaha di bidang moda transportasi,” ucapnya.
Fadel, sapaan akrabnya, berharap dengan terpilihnya Kurniadi sebagai Ketua DPC Organda Karawang bisa berkolaborasi dengan KADIN Karawang dan bersama-sama memecahkan persoalan seputar moda transportasi.
“Sehingga kolaborasi ini kedepan bisa memberi kontribusi bagi pendapatan daerah dan kesejahteraan juga bagi awak armada,” ucapnya.
Dalam kondisi ekonomi yang sulit ini, Fadel memberikan saran kepada Pemerintah Daerah dalam kebijakan fiskalnya memberikan kemudahan kepada Organda Karawang.
Menurut Fadel, kredit moda transportasi umum itu biasanya lebih mahal bunganya dibanding kredit mobil pribadi, sehingga pemerintah seyogyanya bisa berikan bantuan subsidi dalam hal suku cadangnya ataupun subisidi lainnya yang bisa membuat moda transportasi ini bikin nyaman pengguna (masyarakat).
“Coba perhatikan jumlah armada angkot kian hari kian berkurang dan kondisi armadanya pun sudah tidak layak, sehingga tidak ada rasa nyaman bagi penumpang, imbasnya para penumpang pindah ke armada lain misal ojol dan grab. Lama-lama kondisi ini bisa ‘membunuh’ pendapatan mereka (awak armada), masalah inilah yang harus kita musyawarahkan bersama bagaimana cara tingkatkan kesejahteraan mereka,” jelasnya.
Fadel menilai selama ini Pemerintah Daerah kurang memberikan perhatian terhadap organisasi Organda ini, diantaranya trayek-trayek itu seharusnya dibina tetapi terabaikan. Kemudian dengan adanya kendaraan odong-odong yang tidak ditertibkan.
“Seharusnya di situ ada peran pemerintah membuat regulasi agar pendapatan awak organda resmi ini tidak makin menurun,” tegasnya.
Fadel juga menyoroti maraknya anak sekolah tingkat SMP dan SMA/SMK yang menggunakan kendaraan bermotor ke sekolah. Hal itu pula yang membuat pendapatan awak Organda kian menipis.
“Kalau mengacu ke aturan, yang boleh membawa kendaraan bermotor itu adalah yang sudah memiliki SIM, nah anak sekolah itu saya perkirakan hampir 99 persen belum punya SIM,” ulasnya.
Fadel tidak menampik banyak anak sekolah menggunakan kendaraan bermotor lantaran tidak ada aman dan kenyamanan gunakan transportasi umum.
“Permasalahan itulah yang menjadi PR bersama yang segera dicarikan solusinya,” tutupnya.***
Red/K.000
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post