PuisiMarlin
Kabariku- mewakili diri sendiri
aku menulis puisi
tentang kemarin lusa
pencari kerang yang bersampan
di tepian teluk Jakarta
ikatkan merah putih berdenyar
disapu angin yang bertiup malu
melihat duka di wajah
orang-orang yang berteriak merdeka
ketika kerang sudah sirna
mewakili diri sendiri
aku berjalan mencari kepingan puzzle
yang hilang dari mozaik ingatan
tentang Indonesia yang direncanakan
para pemimpin 78 tahun silam
sebelum bertikai di antara mereka sendiri
ribut soal hasil Perjanjian Renville
membuat peta republik terhimpit
wilayah belanda yang luas
berujung tragedi yang mengoyak
kekitaan menjadi kami dan mereka
mewakili diri sendiri
aku membaca dengan cermat
tentang Bung Karno dan lainnya
saat memutuskan gagasan indah
tentang Indonesia yang adil-makmur
menjadi rumah bagi semua
tapi mewakili diri sendiri pula
yang aku lihat di Dago tadi malam
orang-orang kecil tidak boleh berkata tidak
untuk sebuah penipuan yang jahat
menggangsir tanah-tanah rakyat
berkomplot dengan orang-orang besar
yang pandai mensucikan diri
di bawah tiang bendera
mewakili diri sendiri
aku bersaksi orang-orang kecil pergi ke dukun
membawa harapan yang masih tersisa
dari sebuah pertikaian panjang dalam hidupnya
yang selalu digilas situasi brutal
mewakili diri sendiri
aku lihat roda zaman yang ugal-ugalan
tak bisa dikendalikan. Justru mengendalikan
kepala para pimpinan agar bersikap tamah
kepada maunya pasar
yang dikuasai oleh para bandar
mewakili diri sendiri
aku bertanya tentang kamuflase
rasa keadilan yang membius banyak orang
tapi setelah badai reda. Rasa keadilan kembali
menjadi fatamorgana di gurun pasir hampa
ketika vonis mati penjahat tiga empat kosong
kalian korting menjadi seumur hidup
mewakili diri sendiri
aku mendengar percakapan
no viral no justice
itu artinya hukum tidak bekerja
kalau rakyat diam raja
Marlin Dinamikanto
Bogor, 17 Agustus 2023
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post