Jakarta, Kabariku- Polda Metro Jaya telah meningkatkan penanganan bocornya dokumen Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kementerian ESDM ke tahap penyidikan.
Namun Koordinator SIAGA 98 Hasanuddin menegaskan, pemeriksaan bocornya dokumen yang dilakukan Polda Metro Jaya akan merugikan Irjen Pol Karyoto sendiri.
“Pemeriksaan ini akan menjadi isu politik liar sebab dapat dianggap bermuatan politik untuk mengganggu KPK dalam melakukan penyelidikan Formula E,” kata Hasanuddin, Kamis 22 Juni 2023.
Ia melihat sikap Irjen Karyoto di awal ketika terjadi pelaporan, sudah bagus.
“Beliau menganggap ini urusannya KPK dan beliau tidak mau berkomentar,” jelasnya.
Namun, lanjut Hasanuddin, karena namanya disebut oleh Kepala Biro Hukum Kementerian ESDM Muhammad Idris P Sihite, pihaknya melihat Irjen Karyoto agak terganggu.
“Karena namanya dicatut,” ujarnya.
Hasanuddin menambahkan, SIAGA 98 melihat Dewas KPK sudah profesional dalam melakukan pemeriksaan pendahuluan dengan menyatakan tidak cukup bukti Ketua KPK Firli Bahuli membocorkan dokumen.
“Seperti dijelaskan Ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan Panggabean nama Pak Karyoto disebut namun Dewas tidak melakukan pemanggilan, SIAGA 98 berpendapat, dengan keterangan Pak Sihite yang telah meralat keterangannya sudah dinilai cukup,” katanya.
Hasanuddin mengungkapkan, SIAGA 98 berharap Polda Metro Jaya menghentikan penyelidikan dengan mempedomani hasil pemeriksaan Dewas KPK.
“Siaga 98 siap diapnggil untuk membantu Polda Metro Jaya jika diperlukan keterangan terhadap masalah ini,” bebernya.***
Red/K.101