Jakarta, Kabariku- Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Pemenangan Ganjar Pranowo (DPP GPGP) memperingati Bulan Bung Karno dengan mengadakan Sharing Session mengenai Hari-Hari Terakhir Bung Karno.
Dalam kegiatan ini, GPGP berkesempatan langsung mendengarkan kesaksian dan berdiskusi langsung dengan Irjen Pol (Purn) Drs. Sidarto Danusubroto S.H, ajudan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Sidarto Danusubroto yang kini sebagai Ketua Dewan Pembina DPP GPGP, berkenan menerima Pengurus DPP GPGP dan beberapa tamu undangan dari Front Kebangsaan dalam kegiatan tersebut yang berlangsung di kediamannya, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu 21 Juni 2023.
Dhini M, Ketua Umum GPGP menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada Sidarto.
“Saya berterima kasih kepada Bapak Sidarto yang telah menerima kami dan berkenan menuturkan kesaksiannya dalam Hari-Hari Terakhir Bung Karno. Tentunya kami merasa sangat terhormat dapat mendengarkan kisah Bung Karno secara langsung. Semoga keteladanan Bung Karno dapat diteruskan oleh generasi muda,” tutur Dhini.
Dalam kegiatan tersebut, Sidarto bercerita tentang sosok Bung Karno yang kharismatik.
Menurutnya, sosok Bung Karno merupakan sosok pemimpin yang baik.
“Di masa-masa akhir hidupnya beliau harus menjalani sebagai seorang tahanan bangsa, dari bangsa yang beliau perjuangkan. Kemudian juga terjadi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh beberapa pihak dalam menjatuhkan kepemimpinan Bung Karno sebagai seorang Presiden Pertama Republik Indonesia,” jelasnya.
Sidarto juga menyampaikan dua hal penting dalam pertemuan tersebut.
“Sejarah bangsa merupakan sejarah karma politik. Meskipun menjelang masa-masa akhir hidupnya yang sangat tragis, difitnah, dan tidak dianggap oleh bangsanya sendiri, kebaikan Bung Karno berlanjut pada keturunannya. Bahkan bukan hanya pada keturunannya saja melainkan orang-orang terdekatnya juga seperti saya contohnya,” ujarnya.
“Jika seseorang itu baik, hal itu akan tercermin pada keturunannya. Coba lihat Ibu Megawati dan Puan Maharani. Bagaimana bisa jika seorang Bung Karno bukan orang yang baik, keturunanya bisa dipercaya oleh rakyat untuk menjadi Presiden Republik Indonesia dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat,” sambung Sidarto.
Sidarto juga berpesan: “Jangan mengglorifikasi sejarah, sejarah memang dituliskan oleh para pemenang, tapi kita harus menyampaikan yang sebenarnya. Jika memang bangsa kita ada cacatnya, generasi yang sekarang juga perlu tahu agar bangsa kita bisa belajar”.
Sidarto juga menyinggung soal pelanggaran HAM yang pernah dilakukan di masa lalu.
Menurutnya, bangsa Indonesia harus tahu akan itu.
Ditegaskannya juga, Bung Karno merupakan sosok yang perlu diteladani, baik pribadinya maupun kepemimpinannya.
Menurut Sidarto, sosok Ganjar Pranowo merupakan seorang “Soekarnois”, yaitu orang yang meneladani nilai-nilai Bung Karno. Ia juga percaya bahwa Ganjar dapat menjadi sosok pemimpin yang baik.***
Red/K-1003
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post