Dirut Pertamina Nicke Widyawati Sampaikan Duka Cita atas Insiden Terminal BBM Plumpang

Jakarta, Kabariku- Jajaran Direksi PT Pertamina (Persero) menjenguk korban insiden Terminal BBM Plumpang, Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Pertamina Pusat. Kunjungan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, pada Sabtu (4/3/2023) malam.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, menyampaikan duka cita atas insiden yang terjadi di Terminal BBM Plumpang.

“Saya mewakili Direksi dan segenap Perwira Pertamina menyampaikan permohonan maaf mendalam,” ungkapnya.

Nicke berharap korban dan keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan. Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa santunan, biaya pengobatan, dan seluruh biaya yang timbul hingga korban dinyatakan sembuh menjadi tanggung jawab Pertamina.

Nicke merinci, saat ini terdapat 35 orang tengah menjalani perawatan akibat insiden itu, 26 pasien di RSPP, dua pasien di Rumah Sakit Pertamina Jaya, tiga pasien di RSUD Koja, satu pasien di RSCM, dua pasien di RS Tugu Koja, dan dua pasien di Rumah Sakit Pelabuhan.

Disisi lain, pihak Kepolisian menyatakan pihaknya telah menerima 15 kantong jenazah, diantaranya sembilan jenazah laki-laki, kemudian lima perempuan dan satu body part.

Sementara itu, Direktur RSPP dr. Theryoto menyampaikan bahwa saat ini terdapat 26 korban yang dirawat di RSPP. Pasien tersebut tergolong dalam kondisi berat sehingga langsung mendapatkan perawatan intensif dari RSPP.

“RSPP salah satu layanan unggulan kami adalah layanan luka bakar. Kami termasuk salah satu RS terbaik, penanganan luka bakar di Indonesia,” ungkap dr. Theryoto.

Setelah mengunjungi korban di RSPP, Direksi Pertamina bertolak ke Posko Pengungsian RPTRA Rasela di Rawa Badak, Koja untuk melihat kondisi 650 warga Plumpang yang masih mengungsi di posko tersebut.

Direksi berinteraksi dengan anak-anak, bersama dengan Relawan Pertamina Peduli memberikan trauma healing. Sekaligus memberikan bantuan kepada warga di lokasi pengungsian.

Setelahnya Direksi mengunjungi dapur umum yang disiapkan oleh Pertamina di lokasi posko pengungsian yang sama. Dapur tersebut memproduksi makanan untuk bayi dan balita.

“Pertamina siapkan dapur umum untuk pangan anak-anak. Karena mereka yang paling rentan di kondisi seperti ini,” ungkap Nicke.

Bantuan lain yang diberikan adalah logistik seperti makanan siap saji, kasur selimut dan obat-obatan. Pertamina secara berkelanjutan berkomitmen untuk terus memberikan bantuan kepada para warga terdampak yang berada di pengungsian.***

Red/K.000

Tinggalkan Balasan