Sorong, Kabariku- Eks ketua BEM dan mahasiswi korban kekerasan di Universitas Victory (Unvic) Sorong menyampaikan apresiasinya kepada Partai Mahasiswa Indonesia (PMI) yang telah mengawal kasusnya hingga tuntas.
Bukan hanya kasus pelecehan dan kekerasan yang terjadi namun pihak kampus juga telah mengeluarkan korban bersama Ketua BEM.
Diketahui sebelumnya, Akibat pengakuan kekerasan dan pelecehan seksual, yang diduga dilakukan oleh Dekan dan Kaprodi terhadap seorang mahasiswa Unvic Sorong, korban dan Ketua BEM dikeluarkan dari kampus.
Rektor Universitas Victory Sorong resmi mengeluarkan dua mahasiswa yakni korban dugaan kekerasan dan pelecehan seksual, serta Ketua BEM.
Tindakan ini diambil pihak kampus karena mahasiswa semester 7 yang merupakan korban telah melakukan pencemaran nama baik, dan Ketua BEM yang melakukan aksi demo atas kasus tersebut, sehingga mengganggu aktivitas perkuliahan.
Muhammad Dwi Prayoga Eks Ketua BEM Unvic Sorong sangat menyayangkan kejadian tersebut, karena pihak kampus dianggap tidak serius dalam menangani kasus tersebut justru membuat permasalahan baru.
Menyikapi hal tersebut, lanjutnya, akhirnya pihaknya berkomunikasi dengan Ketua Umum PMI, untuk meminta pengawalan.
“Kami direspon cepat dan Partai Mahasiswa Indonesia pun melalui pengurus pusatnya langsung mendatangi kantor Direktorat Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, dan alhamdulillah langsung ditanggapi dengan serius,” kata Dwi sapaan akrabnya. Senin (20/2/2023).
Pasca mendapat laporan dari PMI, tim Itjen Kemendikbudristek langsung turun tangan. Tim Itjen datang ke Unvic Sorong, dan membuka komunikasi dengan pihak-pihak yang bersangkutan dengan kasus ini.
“Dan sekarang alhamdulillah kami sudah bisa kembali berkuliah di kampus yang lain dan semua prosesnya dibantu oleh pihak Itjen Kemendikbudristek,” jelas Dwi.
Pihaknya berharap, kejadian semacam ini tidak terulang lagi di kampus manapun. Adapun korban kekerasan seksual harus berani mengungkapkan apa yang dia alami.
“Ada banyak elemen yang akan turut mengawal dan memastikan keadilan itu ada pada korban. Seperti apa yang dilakukan oleh Partai Mahasiswa Indonesia bersama Itjen kemendikbud ristek,” tutup Dwi.***
Red/K.104
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post