GARUT SELATAN, Kabariku- Peduli Lingkungan Jabar (Pelija) Garut didampingi Pelija Provinsi Jabar tengah melakukan audiensi virtual bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jabar dan Kementrian ESDM pada Jumat, (4/3/2022) kemarin.
Disebutkan, Audiensi virtual dipandu langsung oleh Arif Budhiyanto perwakilan dari DLH Jabar. Arif pun atas nama Kepala Dinas LH Jabar menyampaikan terimakasih serta mengapresiasi terhadap kinerja temen-temen pelija yang telah menyampaikan informasi perihal adanya penambangan liar yang tengah berlangsung belum lama ini.
“Kami DLH Provinsi Jabar akan senantiasa melakukan kordinasi dengan berbagai pihak terkait laporan galian, dikarenakan banyak pihak yang berkaitan pula,” ujar Arif.
Sementara itu, Saepul Anwar dari bidang tambang ESDM menyampaikan bahwa pihaknya akan senantiasa berhubungan dan komunikasi dengan perusahaan tambang legal.
“Dimana sampai saat ini data yang ada di ESDM khususnya untuk wilayah Pakenjeng baru ada 2 perusahaan yang masuk dalam kategori perusahaan tambang legal yangvpertama CV Sanghiang Taraje dan PT Antam,” jelas Saepul.
Saepul menambahkan bahwa CV Sanghiang Taraje sampai saat ini belum melaksanakan operasi penambangan.
“Itu yang ESDM dapatkan informasinya,” ujarnya.
Dikesempatan yang sama, Ade Burhan selaku koordinator Pelija Cabang Garut mengatakan, Pembahasan terkait galian C di wilayah Pakenjeng telah dibahas pada audiensi virtual.
“Audiensi tersebut merupakan laporan yang disampaikan oleh temen-temen Pelija Cabang Garut tentang maraknya galian C yang di duga ilegal yang terdapat di seputaran wilayah Garut khususnya wilayah Kecamatan Pakenjeng,” kata Ade Burhan.
Selain itu, Kordinator Pelija Garut Ade Burhan juga menuturkan bahwa pihaknya juga tengah mengumpulkan data perihal maraknya Galian C yang ada di Kabupaten Garut, salah satunya di wilayah Garut bagian Selatan.
“Kami menyampaikan kepada DLH Provinsi dan Perwakilan Kementrian ESDM bahwa kami sedang mengumpulkan data-data galian c yang ada di daerah Garut Selatan, di duga ada penambangan liar didaerah Bungbulang, Caringin dan Cisewu yang paling ngeri, penambangan di lakukan di lahan milik perhutani,” tutup Adbur sapaan akrab Ade Burhan.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post