Gresik, Kabariku – Di era gelombang transformasi digital yang tak terelakkan, penguasaan teknologi bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan kunci sukses utama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Demikian disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI, Khilmi saat Sosialisasi “Literasi Digital Bagi Pelaku Bisnis UMKM Untuk Meningkatkan Transformasi Usaha” di Gresik, Selasa (24/12/2025).
Acara yang didukung penuh oleh Pelindo ini menggaungkan pesan mendesak: bisnis konvensional harus beradaptasi atau tergerus. Khilmi dalam paparannya menyatakan, model usaha yang hanya mengandalkan cara-cara lama tak lagi cukup untuk bertahan, apalagi bersaing.
“Sekarang ini menjalankan bisnis tidak bisa dilakukan secara konvensional, namun juga harus mengadopsi teknologi digital. Banyak sekali aplikasi untuk memperluas pemasaran, manajemen keuangan, dan lain-lain,” tegas Khilmi di hadapan para peserta UMKM.
Lebih dari sekadar bisa mengoperasikan gadget, Khilmi mendefinisikan literasi digital bagi pelaku UMKM sebagai pemahaman mendalam tentang bagaimana teknologi dapat mengoptimalkan operasional bisnis.
Ia menekankan, smartphone yang dimiliki harus menjadi alat penggerak usaha.
“Sayang kalau punya hape tidak dimaksimalkan untuk mengembangkan bisnis,” ujarnya sembari menambahkan pentingnya mengikuti berbagai pelatihan literasi digital yang kini banyak diselenggarakan.
Tiga Pilar Kompetensi Digital yang Harus Dikuasai
Khilmi memetakan setidaknya tiga komponen kompetensi digital yang wajib dikuasai pelaku UMKM.
Pertama, Pemasaran Digital: Kemampuan memanfaatkan media sosial, membangun website sederhana, membuat konten kreatif (seperti foto produk yang estetik), serta memahami analisis perilaku konsumen online.
Kedua, Manajemen Operasional: Penguasaan aplikasi kasir digital, software akuntansi, dan berbagai platform digital untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis harian.
Ketiga, Keuangan Digital: Pemahaman sistem keuangan digital, termasuk transfer antarbank secara digital dan berbagai metode pembayaran online (e-wallet, QRIS, dll) untuk memudahkan transaksi.Menurut Khilmi, penguasaan komponen-komponen tersebut akan membawa manfaat konkret.
Pertama, meningkatkan daya saing agar tidak kalah dari kompetitor yang sudah lebih dulu go-digital. Kedua, memperluas pasar dengan menjangkau konsumen lebih luas melampaui batas geografis. Ketiga, menciptakan efisiensi waktu dan biaya operasional.
“Yang tak kalah penting, dengan literasi digital, pelaku bisnis bisa beradaptasi dengan cepat ketika terjadi perubahan tren pasar,” jelas Khilmi.
Dengan demikian, literasi digital dipandang bukan sebagai beban, melainkan investasi dan jalan percepatan untuk menaikkan tingkat usaha, dari skala mikro menjadi kecil, dan dari kecil menuju yang lebih besar.
Sosialisasi ini diharapkan dapat memantik kesadaran dan aksi nyata para pelaku UMKM di Gresik untuk segera bertransformasi, menjadikan teknologi sebagai sokong kemajuan usaha mereka di tengah pusaran era digital. (Alfi Dimyati)
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

















Discussion about this post