Palembang, Kabariku – Pengadilan Militer I-04 Palembang menjatuhkan vonis pidana mati terhadap Kopda Bazarsyah, prajurit TNI yang menjadi terdakwa kasus penembakan tiga anggota Polri di Way Kanan, Lampung.
Selain hukuman mati, Majelis Hakim juga memutuskan pemecatan terdakwa dari dinas militer.
“Menyatakan terdakwa Kopda Bazarsah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pembunuhan dan diberikan putusan pidana mati,” ujar Ketua Majelis Hakim, Letkol Chk Fredy Ferdian Isnartanto, saat membacakan amar putusan dalam sidang, Senin (11/8/2025).
Majelis hakim menilai Bazarsyah terbukti melakukan pembunuhan sebagaimana dakwaan subsider Oditur Militer, namun tidak terbukti dalam dakwaan primer pembunuhan berencana.
“Sehingga membebaskan dari dakwaan primer, namun terbukti secara sah dalam dakwaan subsider, dan dipecat dari TNI,” lanjut Hakim Fredy.

Dakwaan Berlapis
Oditur militer sebelumnya mendakwa Bazarysah melanggar Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan berencana, subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman pidana seumur hidup. Serta pasal kumulatif, yaitu Pasal 1 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 soal kepemilikan senjata api ilegal dan Pasal 303 KUHP tentang perjudian.
Dalam putusannya, Majelis Hakim menilai ada beberapa hal yang memberatkan Bazarsyah. Diantaranya adalah karena terdakwa dengan sengaja dan sadar melakukan penembakan, perjudian dalam jam dinas hingga jual-beli senjata.
Lalu, ada aspek perbuatan dimana terpidana telah memiliki senjata rakitan atau ilegal yang sebelumnya juga telah dihukum atas perbuatan kepemilikan senjata api ilegal.
“Sementara, tidak ada hal yang meringankan,” kata Majelis Hakim.
Ajukan Banding
Bazarsyah melalui kuasa hukumnya menyatakan akan mengajukan upaya banding.
“Kami dan tim kuasa hukum, kita mengajukan banding,” kata Kuasa Hukum Basarsyah di dalam ruang sidang.
Sementara, Oditurat Militer (Otmil) I-05 Palembang menerima pengajuan upaya banding yang dilayangkan Kuasa Hukum Bazarsyah.
“Karena kami menyusun secara kumulatif, maka kami akan menerima,” kata Oditur.
Majelis hakim menyatakan kedua belah pihak memiliki waktu hingga Selasa, 19 Agustus 2025 untuk mengajukan memori banding.
Sebelumnya, kasus penembakan di arena judi sabung ayam ini terungkap pada saat penggerebekan tempat perjudian itu pada Senin, 17 Maret 2025. Dalam penggerebekan tempat judi di Kampung Karang Manik, Kabupaten Way Kanan, Lampung itu, tiga anggota Polri tewas ditembak Kopda Bazarsah.
Ketiga polisi yang tewas itu adalah Ajun Komisaris Polisi Anumerta Lusiyanto (Kapolsek Negara Batin), Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Petrus Apriyanto (Bintara Polsek Negara Batin), dan Brigadir Polisi Dua Anumerta M Ghalib Surya Ganta (Bintara Sat Reskrim Polres Way Kanan).
Penembakan itu dilakukan oleh oknum prajurit TNI Kopka Bazarsah, sedangkan Peltu Yun Heri Lubis juga terlibat dalam tindak pidana perjudian.
Selain Kopda Bazarsyah, kasus ini juga melibatkan Peltu Yun Hery Lubis. Pengadilan Militer Palembang memvonis Peltu Lubis dengan hukuman 3,5 tahun penjara dan pemecatan dari dinas militer.***
Baca juga :
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post