Jakarta, Kabariku – Menjelang akhir Ramadan, umat Islam mulai mencari informasi tentang kapan Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 akan tiba. Penetapan tanggal Idul Fitri di Indonesia umumnya mengacu pada perhitungan dan metode yang digunakan oleh berbagai organisasi Islam serta pemerintah.
Berikut adalah penjelasan mengenai penetapan Idul Fitri 1 Syawal 1446 H menurut Muhammadiyah, Persatuan Islam (PERSIS), Nahdlatul Ulama (NU), dan pemerintah.
Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah telah menetapkan tanggal 1 Syawal 1446 H jauh hari sebelumnya. Keputusan ini diumumkan secara resmi melalui Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah.
Berdasarkan maklumat tersebut, Idul Fitri 2025 versi Muhammadiyah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Muhammadiyah menetapkan jadwal ini menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yang berarti bahwa jika bulan telah wujud di atas ufuk saat matahari terbenam, maka keesokan harinya sudah masuk bulan baru.
PERSIS
Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) juga telah menetapkan jadwal Idul Fitri 1446 H sejak Januari 2025. Penetapan ini dilakukan bersamaan dengan penentuan awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah 1446 H.
PP PERSIS menetapkan Idul Fitri berdasarkan metode hisab imkan ru’yah, yang mempertimbangkan kemungkinan visibilitas hilal.
Berdasarkan perhitungan Dewan Hisab dan Rukyat PP PERSIS, ijtima akhir Ramadan terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 17:57 WIB. Saat itu, tinggi bulan di Indonesia berkisar antara -3º 06’ hingga -0º 58’, dengan elongasi 1º 03’ hingga 1º 36’.
Karena hilal belum dapat terlihat secara hisab, PP PERSIS menetapkan Idul Fitri 1446 H pada Senin, 31 Maret 2025.
Pemerintah dan NU
Berbeda dengan Muhammadiyah dan PERSIS yang menetapkan jadwal Idul Fitri lebih awal, Pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) belum menentukan kapan Idul Fitri 1446 H akan jatuh. Keduanya akan melakukan pengamatan hilal terlebih dahulu sebelum menggelar sidang isbat untuk menetapkan awal Syawal.
Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmad, menyatakan bahwa sidang isbat penetapan Idul Fitri 2025 akan digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025, bertepatan dengan 29 Ramadan 1446 H.
“Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Seperti biasa, sidang isbat selalu digelar pada 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijah,” jelas Abu Rokhmad dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa, 18 Maret 2024.
Hal yang sama juga dilakukan oleh NU, yang akan melakukan rukyatul hilal (pengamatan hilal) pada 29 Maret 2025 sebagai dasar penetapan tanggal Idul Fitri.
Kesimpulan
Dengan adanya perbedaan metode penentuan awal bulan Syawal, kemungkinan akan terjadi perbedaan tanggal Idul Fitri 2025 antara Muhammadiyah, PERSIS, NU, dan pemerintah. Umat Islam di Indonesia diimbau untuk mengikuti ketetapan yang berlaku di lingkungan masing-masing dengan tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi antar sesama.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post