GARUT, Kabariku- Jelang Focus Group Discussion (FGD) episode 2 antara aliansi Dekrit Rakyat Garut Menggugat (D’RAGAM) dengan DPRD Garut, dukungan dari jajaran eksekutif dan legislatif Garut kepada D’RAGAM semakin menguat. Hal ini dikonfirmasi oleh Jubir D’RAGAM, Zamzam Zainulhaq kepada awak media.
Menurut Zamzam, Saat ini dinamika D’RAGAM terus menguat, menjelang FGD episode kedua dukungan terus berdatangan dari unsur legislatif dan eksekutif.
“Ini pertanda baik untuk demokrasi di Garut. Kita menyongsong langkah KPK, Kemendagri, Ditjen Gakkum KLHK dan Ombudsman RI dengan pelaksanaan FGD untuk mempertajam apa yang telah kita sampaikan ke DPRD,” kata Zamzam. Kamis (16/12/2021).
“Diperjalanan kita bersyukur, diberikan kelancaran dan dukungan yang semakin meluas, kami apresiasi semua pihak yang telah memberikan perhatian untuk perbaikan Garut,” imbuhnya.
Zamzam memaparkan, menguatnya dukungan untuk D’RAGAM didorong oleh perilaku Bupati Garut yang kurang empatik dengan mempertontonkan jogetnya di Lombok melalui aplikasi Tiktok bersama jajaran manajemen RSUD dr. Slamet Garut pada saat masih berlangsung masa tanggap darurat bencana banjir bandang Sukawening-Karangtengah Garut.
“Sebelumnya kan kita isukan 2 hal terkait desakan mundur Bupati dan Wakil Bupati Garut, yaitu tentang pembiaran perusakan lingkungan dan pencegahan bencana alam yang buruk,” ungkap Zamzam.
Sementara itu pihaknya dalam pengolahan bahasan bersama DPRD, kejadian lagi bencana banjir bandang yang ketiga di Sukawening dan Karangtengah.
“Pas kita sedang olah itu, kejadian lagi bencana banjir bandang yang ketiga di Sukawening dan Karangtengah. Hal ini membenarkan apa yang sudah kita tuduhkan, bahwa Bupati tidak melakukan penertiban penggunaan lahan sekaligus tidak melakukan upaya pencegahan bencana alam,” jelasnya.
D’RAGAM pun menyampaikan permaslahan tersebut ke Ditjen Gakkum KLHK dan kepada Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
“Kita sampaikan hal itu ke Ditjen Gakkum KLHK dan kepada Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Kang Dedi Mulyadi. Alhamdulillah langsung direspon dengan kunjungan spesifik beserta beberapa dirjen dan kepala institusi yang berkaitan. Ini pertanda bahwa apa yang kita laporkan segera ditindak lanjut,” kata Zamzam.
D’RAGAM menyebut, tontonan TikTok Senam Lombok tidak elok karena waktunya disaat dalam situasi tanggap darurat bencana.
“Kita dan umumnya masyarakat Garut menganggap bahwa joget maut Pak Bupati di Lombok tidak elok di saat masih tanggap darurat bencana Sukawening-Karangtengah masih berlangsung,” jelas Zamzam.
Setidaknya, warga berharap Pemimpin Daerah berada diantara masyarakatnya yang sedang berduka.
“Harusnya beliau ada ditengah warga korban, bahu membahu melakukan tindakan penanggulangan. Ini malah piknik ke Lombok,” ujarnya.
“Bahkan sepulangnya Pak Bupati dalam kesempatan apel pagi malah memerintahkan staf-stafnya untuk menghabiskan sisa anggaran dengan berwisata. Ini kan jelas kontraproduktif. Saya rasa itu yang memicu menurunnya popularitas Bupati saat ini dan menguatnya dukungan kepada kita,” tandasnya.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post