KABARIKU – Keren, Egy Maulana Vikri, pesepakbola asal Medan yang kini merumput di Eropa yakni klub Lechia Gdansk (Polandia), dikabarkan menjadi incaran tiga klub Eropa lainnya, yakni Górnik Zabrze, Warta Poznań dan Slovan Bratislava.
Kabar ini tentu menghebohkan sekaligus membanggakan. Eropa merupakan salah satu kiblat sepak bola dunia sehingga tak sembarang pesepakbola yang bisa merumput di daratan benua biru tersebut.
Egy Maulana yang lahir di Medan pada 7 Juli 2000, bergabung dengan klub Lechia Gdansk pada musim 2018-2019. Konon, Juni ini kontraknya dengan Lechia Gdansk berakhir. Kabar ini mendapat respon dari tiga klub yang konon selama ini terus memperhatikan permainan Egy.
Ketiga klub yang siap mengambil Egy pun bukan klub sembarangan. Górnik Zabrze adalah tim sepak bola yang paling sukses di Polandia. Berbasis di Zabrze, tim ini dibeli oleh perusahaan Jerman, Allianz pada tahun 2006.
Sementara Warta Poznań adalah klub yang meraih dua kali kejuaraan sepak bola Polandia. Meskipun sekarang ini prestasinya datar-datar saja, namun Warta Poznan memiliki sejarah yang kuat dalam persepakbolaan Polandia.
Kemudian Slovan Bratislava adalah klub tersukses di Liga Slovakia. Bahkan tahun depan klub ini memastikan diri bermain di Liga Champion.
Di daratan Eropa, Slovan Bratislava tercatat pernah mencetak sejarah dengan menjadi juara Piala Winners 1968/1969 mengalahkan raksasa Spanyol, Barcelona.
Oleh karena itu, bermain di klub ini Egy akan merasakan bagaimana bermain di klub Eropa sesungguhnya. Ia pun berkesempatan memecahkan rekor sebagai orang Indonesia pertama yang bisa bermain di Liga Champions. Hingga saat ini prestasi terbaik orang di Indonesia di Eropa adalah bermain di Piala Intertoto atas nama Kurniawan Dwi Yulianto.
Profil Egy
Egy lahir dari keluarga pecinta sepakbola sehingga sejak kecil ia sudah bersahabat dengan si kulit bundar.
Bakatnya semakin terasah ketika memperkuat Asosiasi Sekolah Sepakbola Indonesia (ASSBI) Sumatera Utara pada perhelatan Grassroots Indonesia U-12 Tournament 2012 yang diadakan di Tangerang Selatan. Egy berhasil membawa klubnya menjadi juara sekaligus merebut gelar top scorer dengan 10 gol.
Egy juga menjadi salah satu pemain yang berhasil membawa Indonesia juara pada ajang Gothia Cup di Swedia tahun 2015. Tidak hanya itu, pemain yang mengidolakan Lionel Messi ini juga menjadi pemain terbaik pada ajang tersebut kelompok U-15.
Tahun 2016 saat bergabung dengan Persab Brebes, Egy berhasil membawa timnya menjuarai Piala Suratin dan sekaligus menjadi pemain terbaik serta pencetak gol terbanyak pada turnamen tersebut.
Salah satu prestasi yang membanggakanya adalah meraih Jouer Revelation Trophee pada Toulon Turnament 2017. Panelis turnamen menilai Egy sebagai pemain paling berpengaruh di tim. Gelar ini hanya diterima oleh satu pemain saja setiap tahunnya. Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo pun pernah menerima piala ini.
Dia menjadi satu-satunya pemain di Turnamen Toulon yang mendapatkan Jouer Revelation Trophee walau timnya tidak lolos fase grup. Padahal, di edisi sebelumnya, minimal si pemain mesti membawa tim lolos ke semifinal.
Egy selalu masuk dan menjadi langganan Timnas Indonesia mulai dari U-16. Tidak salah jika Indra Sjafri memilih Egy untuk masuk skuat merah putih dalam ajang AFF Cup U-18 Myanmar 2017. Nama Egy semakin mencuat ketika berhasil menjebol gawang Myanmar berkat dua golnya bersama Timnas Indonesia di Piala AFF U-18. (Has)