Pelantikan dan Rakerda Pengurus Majelis Daerah KAHMI dan FORHATI Garut Periode 2022-2027

GARUT, Kabariku- Prosesi Pelantikan pengurus Pimpinan Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD-KAHMI) dan Forum Alumni HMI-WATI (FORHATI) Garut Periode 2022-2027. Acara dihadiri sekiranya 200 peserta yang merupakan anggota KAHMI dan kader HMI aktif serta tamu undangan lainnya, berlangsung di Ballroom Hotel Harmony, Garut. Sabtu (26/3/2022).

Seperti diketahui, organisai silaturahni alumni HMI sudah berdiri sejak tahun 1947. Acara tersebut dibuka dengan Orasi Ilmiah oleh Dr. Tiar Anwar Bachtiar (Dewan Pakar KAHMI Garut), memaparkan tentang kondisi dunia kekinian, termasuk isu  combat to Islam phobia yang sedang hangat jadi perbincangan di dunia global.

Menginjak acara inti yaitu prosesi pelantikan Pengurus Majelis Daerah, muncul nama Tujuh Presidium dibantu satu Sekjen. Adapun jajaran pengurus inti adalah sebagai berikut:

Drs.  Nurdin Yana, MH. (Sekda Garut);
Dedi Jamaludin, S.H (Pengusaha);
Dr. H. Aja Rowikarim, S.Ag (Dirut PDAM);
Irfan Ibrahim, SH. (Notaris);
Aef Sefulloh, S.Ip.;
Ricki Priyatno,S.Pd.; dan
Sulaiman, ST (Politisi Muda); serta
Yayat Ruhiyat,M.Pd. (Akademisi).

Terkait Komposisi Presidium KAHMI Garut periode 2022-2027, Kundrat Kanda Permana (Sekretaris Dewan Pakar) menilai bahwa  nama-nama yang menjadi Presidium KAHMI dipandang layak dan tepat.

“Bukan hanya karena mewakili alumni berdasarkan daerah dan kampus asal, tetapi juga mereka mewakili  profesi yang berbeda,” kata Kundrat, usai acara Pelantikan.

Dengan terbentuknya kepengurusan KAHMI ini, Kundrat Kanda mengatakan, diharapkan alumni HMI yang ada di Garut ini mampu memberikan kontribusi positif untuk Garut.

Dikesempatan yang sama, Dr. H. Aja Rowikarim, S.Ag (Dirut PDAM) selaku koordinator Presidium mengatakan, Kontribusi KAHMI Memperkuat Kebangsaan dengan Ke-Islaman.

Saya mengenal kontribusi melalui paradigma/kacamata al-Qur’an yaitu kesungguhan melakukan pengabdian untuk beribadah. Jadi seluruh gerak dan aktifitas yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan menjadi nilai, bila disertai landasan ibadah. Ibadah hanya karena Allah semata. Inna solati, wanusuki, tuturnya.

Bila dicermati, jelas H. Aja, kata kontribusi itu lebih bersifat fakta.
“Fakta yang saya maksud rangkaian peristiwa yang tidak bisa terbantahkan, al-Qur’an mengkonfirmasi bahwa kata kontribusi diartikan kesungguhan itu harus dibuktikan oleh dua alat bukti yang cukup yaitu dengan Harta yaitu Spirit berupa Pemikiran, lanjutnya.

Koordinator Presidium ini menyebutkan, ‘Cita-Keinginan-Niat yang kuat, hasil pemikiran. Kontribusi melahirkan Pengorbanan yang nampak terlihat atau dirasakan.

Lalu apa yang telah, sedang dan akan dilakukan HMI berkontribusi berkorban demi kebangsaan. Saya disini untuk saling mengingatkan, saling memanfaatkan anugrah sebagai insan akademis, kata H. Aja yang notabene alumni HMI, lulusan S1.

Dirincikannya, Sebagai insan akademis peran yang harus dilakukan;

Pertama, Mencerdaskan bangsa agarmasyarakat lebih berfikir produktif dan  positif.  Meningkatkan Produktifitas diri dengan memanfaatkan seluruh potensi untuk lebih berguna-bermanfaat.

Positif melihat phenomena disrupsi, (disrupsi yang saya maksud  inovasi dan perubahan secara besar-besaran dan secara fundemental mengubah semua sisitem, tatanan dan landscape yang ada ke cara-cara baru) sehingga alumni HMI bisa menangkap tantangan menjadi peluang yang bernilai,” jelasnya.

Sikap positifpun, kata H. Aja, harus dimiliki oleh kader alumni HMI sebagai ‘guiden pikiran’ yang terbuka ditengah derasnya informasi.

Kader alumi HMI bisa memilih dan memilah informasi yang benar bukan pembenaran yang justru ketika men-share/transfer informasi malah menutup muka karena informasinya hoak menyesatkan,” ujarnya.

Kedua, Mengokohkan loyalitas dan tanggungjawab, alumni HMI sebagai insan akademis, pencipta pengabdi yang bernafaskan Islam.

Saya ingin mengingatkan HMI, KAHMI dibelakanganya ada Islam, artinya seluruh aktifitas harus bergantung pada Islam. Bila bergantung pada Islam akan sesuai dengan takdirnya Kamu adalah Umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (apa aktifitasnya) menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman. (Qs aliimron 110),” tuturnya.

Menurut H. Aja yang saat ini menjabat sebagai Dirut PDAM ini, Himpunan Mahasiswa – Korp Alumni Himpunan Mahasiswa- akan jadi terbaik bila Islam sebagai sandaran, KAHMI berupaya jadi kelompok “waltakum mingkum ummatuyyadu’na ilalkohoiri… (Qs Ali imron 104) bila tidak bersandar pada islam HMI-KAHMI akan jungkir balik terprosok pada kubangan zaman.

Keluar dari jebakan masa lalu dengan membawa value dan history dari masa lalu untuk tetap survive mensikapi masanya dan masa yang akan dating,” harapnya.

Ia meyakini, Setiap kemajuan ada orangnya dan setiap orang ada masanya atau ada waktunya, (jangan terlena romantisasi masal lalu).

KAHMI harus  menjadi actor-actor terbaik dalam setiap masa dengan tidak menyia-nyiakan kesempatan atau waktu untuk menebar rahmatan lil’alamin,” tegasnya.

Ketiga, Kontribusi itu bil mal wa anfus.
Untuk bangsa kita harus berani berkorban, baik berkorban harta, tenaga  dan jiwa spirit yang terus dikobarkan dalam dada yang resah dan gelisah melihat ketidak adilan, kedzaliman, jiwa terpangggil untuk amar ma’ruf nahi mungkar dengan prilaku-prilaku terpuji,” tegasnya.

Keempat, Kolaborasi mengokohkan pilar-pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Melalui perkaderan HMI, seluruh kader HMI dan alumni HMI bukan untuk jadi penonton melainkan pemain inti-mengisi ruang-ruang kehidupan berbangsa dan berdemokrasi bangsa ini, jelasnya.

Lebih jauh dibeberkannya, Mulai penyelengaraan Pemilu, mengisi ruang legislatif, eksekutif, yudikatif, coorporasi serta menjadi cahaya bagi diri dan lingkunganya ditengah masyarakat yang majemuk, mengisi pasar pasar (induk modal) dengan mengisi dan aktif dalam ruang kepemimpin mulai tingkatan  rt, rw, kades, BPD, guru ngaji, ketua DKM, ORMAS, OKP, pendampingan, organ2 adhok, Provesi, group olah raga, seni budaya serta profesi lainnya.

“Alumni HMI hadir untuk terus mengabdi untuk bangsa, berkolaborasi pada basis Kehidupan Berbangsa dan Bernegara pada  seluruh lapisan higt atau grass root yang majemuk di NKRI ini,” tandasnya.

Tentunya untuk mengisi ruang itu, H. Aja berharap, seluruh alumni KAHMI perlu mempertajam eksistensi  Lembaga KAHMI.

“Sehingga akan melahirkan loyalitas keanggotaan KAHMI dengan berkontribusi menyumbangkan finansialnya, meluangkan waktu, serta tenaga demi kebutuhan eksistensi KAHMI, wallahu a’alm,” tutup Dr. H. Aja Rowikarim, S.Ag.***

Red/K.101

Tinggalkan Balasan