Fenomena Gerhana Bulan Total ‘Blood Moon’ Pertama di Tahun 2022

Kabariku- Fenomena Gerhana Bulan total pertama di tahun 2022, Blood Moon akan terjadi pada 15-16 Mei 2022. Badan antariksa Amerika Serikat (AS) NASA menyebut, gerhana Bulan total akan mengalami puncaknya pada 15 Mei 2022 waktu Amerika.

Blood Moon hanya dapat disaksikan di benua Amerika, Eropa, Afrika, Timur Tengah (kecuali Iran bagian timur) Selandia Baru, dan sebagian besar Oseania.

NASA mengabadikan fenomena langka ini melalui live streaming Kanal YouTube NASA.

Masyarakat Indonesia bisa menyaksikan gerhana Bulan total secara online pada 16 Mei 2022 dari pukul 08.32 WIB sampai 13.50 WIB. Puncak terjadi gerhana Bulan total pada pukul 10.29 WIB.

Peneliti dari Pusat Sains Antariksa BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin menjelaskan, gerhana Bulan total adalah fenomena astronomis saat Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada satu garis lurus, di mana Bulan masuk seluruhnya ke dalam bayangan inti/umbra Bumi.

“Dengan demikian tidak ada sinar Matahari yang dapat dipantulkan ke permukaan Bulan,” ujar Andi pada laman Edukasi Sains Antariksa, dikutip Senin (16/5/2022).

Fenomena ini juga sering dijuluki Blood Moon atau Bulan berdarah. Andi menjelaskan gerhana Bulan total cenderung berwarna kemerahan yang disebabkan oleh pembiasan Rayleigh, yakni pembiasan sinar Matahari secara selektif oleh atmosfer Bumi.

“Saat berada di sisi yang berlawan dengan sisi Bumi yang mengalami siang hari, sinar Matahari akan menempuh lintasan yang lebih panjang dibandingkan dari sisi Bumi yang mengalami siang hari, sehingga sinar Matahari yang sampai ke Bulan akan dibiaskan ke panjang gelombang yang lebih panjang dalam spektrum cahaya tampak yakni spektrum merah,” tuturnya.

Adapun, gerhana Bulan total dapat berwarna jingga kemerahan dikarenakan oleh debu dan kualitas udara yang buruk pada lokasi pengamatan. Sementara itu, gerhana Bulan total dapat juga berwarna merah kusam hingga kecoklatan, apabila kualitas di lokasi pengamatan bersih dari debu.

Gerhana Bulan Total (GBT) pertama di tahun ini akan terjadi pada 15 hingga 16 Mei 2022. Fase awal gerhana diprediksi terjadi pada Minggu (15/5/2022) pukul 22.28 EDT atau Senin pukul 09.28 WIB.

Sementara itu, GBT akan total terlihat pada Senin (16/5/2022) pukul 12.11 EDT, Senin (16/5/2022) pukul 11.11 WIB dan berakhir sekitar pukul 01.55 EDT (12.55 WIB).

Pada penampakan pertamanya, Gerhana Bulan Total bisa dilihat jelas dari beberapa wilayah Timur Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Antartika, Eropa, Afrika dan Pasifik Timur.

Wilayah-wilayah tersebut menjadi saksi fase gerhana mulai dari awal sampai ketika bulan memasuki bayangan umbra (zona inti yang terhalang bayangan) Bumi. Gerhana Bulan Total terjadi ketika bulan sepenuhnya terhalang Bumi dari cahaya Matahari.

Wilayah lain yang dapat menikmati fenomena GBT yakni Selandia Baru, Eropa Timur dan Timur Tengah.

Hanya saja, wilayah tersebut cuma bisa menyaksikan gerhana ketika bulan berada di bawah bayangan penumbra atau daerah yang masih agak terang yang belum sepenuhnya tertutup bayangan bumi.

Sedangkan GBT ini tidak bisa disaksikan dari wilayah Indonesia.

Fenomena Gerhana Bulan Total kali ini disebut Super Blood Moon. Ilmuwan spesialis gerhana Fred Espenak, mengartikannya Blood Moon sebagai posisi bulan yang berada di titik terdekat dengan bumi sehingga akan terlihat berwarna merah saat puncak gerhana.

Mengutip USA Today, Super Moon berarti bulan akan terlihat 7 persen lebih besar dan 15 persen lebih terang dari biasanya.

“Karena orbit bulan bukanlah lingkaran yang sempurna, bulan terkadang lebih dekat ke bumi daripada di waktu lain selama orbitnya,” menurut NASA.***

Red/K.101

Tinggalkan Balasan