KABARIKU – Kasus Amih alias Siti Rokayah (85), warga Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang berperkara dengan anak kandungnya kembali mencuat. Kali ini Amih dilaporkan anaknya tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur dengan pasal UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Sang pelapor adalah Yani Suryani dan suaminya Handoyo Adianto, anak dan menantu Amih yang tahun 2017 lalu menggugat Amih ke Pengadilan Negeri Garut sebesar Rp 1,8 miliar.
Tak cuma Amih, Yani dan suaminya pun melaporkan anak-anak Amih yang lain, yakni Asep Rohendi, Yeyet Sumiati, Leni Nurlaeni, Asep Mulyana dan Eep Rusdiana dengan tuduhan yang sama.
Entah foto atau tulisan apa yang diupload Amih dan anak-anaknya sehingga Yani dan suaminya berang dan tega melaporkannya ke pihak kepolisian. Namun yang jelas, pada Selasa (8/10/2019), Amih dan anak-anaknya sebagai terlapor, kembali dipanggil oleh penyidik Polres Metro Jakarta Timur.
Menurut Eep, pemanggilan pada Selasa kemarin merupakan pemanggilan yan ketiga kalinya. Jadi, Amih dan anak-anaknya, terpaksa pulang pergi Garut-Jakarta karena harus memberikan keterangan kepada penyidik terkait laporan Yani dan Handoyo.
“Kami sudah cape dan kasihan Amih, sudah renta masih harus berurusan dengan persoalan seperti ini,” kata Eep.
Menurut Eep, kasus gugatan Yani dulu yang memakan waktu persidangan hampir dua tahun pun telah menguras pikiran dan tenaga semua anak-anak Amih. Apalagi Amih, wanita renta itu sempat sakit akibat kelelahan dan stress dengan gugatan anak kandungnya tersebut.
Mengutip Viva co.id (Selasa, 8 Oktober 2019), Amih dan kelima anaknya disangkakan melanggar Pasal 27 ayat (3) junto Pasal 45 ayat (3) UU RI No.19 Tahun 2016-UU RI no 11 tahun 2008 tentang ITE junto Pasal 310 KUHP. Pasal ini terkait pencemaran nama baik. Di mana bunyi pasal 27 ayat (3) sebagai berikut:
Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi dan /atau dokumen elektronik yang dimiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
Selanjutnya dalam Pasal 45 ayat (3) UU ITE berisi: Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan atau pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
Eep berharap, kasus ini segera selesai agar Amih dan semua anak-anaknya kembali bisa menjalani hidup secara normal.
“Semoga kasus ini segera berakhir, kasihan Amih sudah tua. Lebih dua tahun dihadapkan terus dengan masalah ini yang belum kelihatan akan berakhir,” katanya.
Seperti diketahui, tahun 2017 lalu Yani Suryani dan suaminya, Handoyo Adianto, menggugat Amih, ibunya, kakak sulungnya, Asep Ruhendi, senilai 1,8 miliar ke PN Garut.
Gugatan yang bersumber dari masalah utang piutang akhirnya ditolak majelis hakim PN Garut sehingga Yani dan suaminya banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Jawa Barat dan Mahkamah Agung (MA). Namun, baik PT maupun MA menolak banding yang diajukan Yani dan Handoyo.
Kasus gugatan tersebut telah berakhir, namun kini Yani dan Handoyo melaporkan ibu kandung dan saudara-saudaranya ke Polres Jakarta Timur. (Ref)